Pena hitam
Kata Pengantar
Membaca buku ini dari sudut
pandang politik zaman now niscaya lebih
bermanfaat. Kemanfaatannya jauh lebih besar
ketimbang sekadar mengetahui gagasan demi
gagasan penulisnya dari bab ke bab.
Bukan kebetulan jika penulis memakai perspektif politik zaman now; pertama karena penulis buku ini adalah seorang dosen. Sudah jelas, dosen itu sangat berbeda dengan profesi lain dalam melihat (menulis) kondisi masyarakatnya. Dosen, pengamat dan aktivis sangat boleh berpendapat dalam tataran apapun sebagai modal dasar politik zaman now. sebagai modal dasar politik zaman now.Semua bias pada tempatnya, dosen harus bias memahami masalah apapun ansich dan juga harus dilanjutkan dengan tindakan bahkan bilamana perlu affirmative action untuk advokasi persoalan. Sebabnya, di tangannyalah tergenggam inteletuktualitas dan pencerahan. Kedua, topik-topik yang diangkat dalam buku ini sesungguhnya dapat ditarik kedalam satu muara, situasi dan kondisi Indonesia seperti dikupas oleh sang penulis tidak lepas dari sudut pandang "publik". Seperti dibentangkan, persoalan-persolan politik, demokrasi, kepemimpinan, hingga Nahdlatul Ulama. Ketiga, makna politik zaman now sangatlah luas dan amat strategis sekaligus dapat menjadi indikator kemajuan dalam sebuah fenomenal politik.
Siapakah publik sesungguhnya yang dimaksud dalam politik zaman now? Tentu semua warga. Tetapi hendaknya tidak dilupakan alias diutamakan adalah mereka yang tidak memiliki akses kepada kekuasaan jauh dari pusat kampus. berada di pinggiran. Mereka itulah publik yang berdiam di kampung-kampung. dusun-dusun, dan desa-desa, yang tinggal di rumah-rumah sederhana, yang belum tersentuh banyak pembangunan.
Para pemimpin zaman now! Bilamana ada waktu, tengoklah masyarakat; temuilah di lapangan; tak perlu bawa tim liputan; ajaklah masyarakat berdialog: dengarkan keluhan dan harapannya; catat dan tulislah alternatif pemecahan masalahnya; tetapi yang lebih penting semua rekaman pancaindra atas kondisi masyarakat itu hendaknya tidak hanya menjadi memoar jabatan melainkan menjadi dasar dalam pengambil kebijakan.
Saya kira itulah pula yang menjadi pesan utama dalam buku ini. Sang penulis
tampaknya menginginkan terjadi perubahan signifikan di kepemimpinan Indonesia
kedepan.
Banten, Januari 2018
H. Umar Barmawi
ttd
Komisaris Utama
PT. Putra Kebangkitan Bangsa